Siapakah Anda hari ini?

Lagi-lagi saya temukan tulisan yang bagus ini disalah satu pojokan hardisk saya - sepertinya tulisan lama dan mungkin tulisan salah satu mentor di Enterpreneur University-nya purdi.e.chandra, tapi sangat relevan dengan apa yang satu tulis beberapa minggu lalu, yaitu mengenai The Power of Dream
silahkan anda baca semoga bermanfaat -


Siapakah Anda hari ini?

Tidak lulus sekolah, hanya lulusan SMP, SMA, D3, sudah sarjana, atau doktor sekalipun? Tapi, apa posisi Anda sekarang ini? Apakah masih pengangguran, sibuk mencari kerja, cuma karyawan dengan gaji pas-pasan, menjelang usia pensiun, atau malah sudah pensiun? Itu semua tidak penting. Hari ini boleh jadi Anda belum sukses atau pada posisi masih kalah dengan yang lain. Namun orang lain nantinya bisa melihat siapa diri Anda tiga atau lima tahun mendatang. Bisakah Anda membuat gambaran diri yang lebih baik untuk lima tahun mendatang?Siapakah diri Anda saat itu?

Saya ingin mengajak Anda sejenak menyelami kekuatan mimpi atau cita-cita yang sungguh-sungguh bisa diwujudkan di alam kenyataan. Cobalah berani memimpikan suatu situasi atau kondisi dalam lima tahun ke depan. Nah, mimpi Anda lebih bagus atau justru lebih buruk dari yang sekarang?

Pertama-tama kita harus tahu bahwa mimpi bisa saja diartikan sebagai cita-cita kalau memang kita benar-benar ingin mewujudkannya. Memang ada sedikit perbedaan antara keduanya. Mimpi hanyalah lamunan-lamunan indah semata, kadang malah ngawur, dan bahkan terkesan tidak masuk akal. Sementara cita-cita biasanya sudah dilengkapi dengan rencana pencapaian. Tetapi, jika mimpi yang tampaknya tidak masuk akal (menurut pemahaman kita saat ini) diperjuangkan dengan sungguh-sungguh, maka nilainya sama saja dengan cita-cita yang tinggi.

Dunia membuktikan, hanya orang-orang yang bercita-cita tinggilah yang mampu mengubah wajah dunia. Namun dulunya mereka suka diledek sebagai pemimpi belaka. Zaman dahulu, gagasan bahwa orang bisa terbang ke angkasa luar dianggap mimpi di siang bolong. Namun begitu teknologi pesawat telah mampu membawa manusia menjelajahi angkasa luar, gagasan gila itu benar-benar jadi kenyataan yang tak terbantahkan. Pencapaian-pencapaian besar selalu dimulai dari mimpi-mimpi yang besar pula.

Begitu pula Anda, jangan takut untuk bermimpi menjadi siapa, memiliki apa, dan bisa apa saja, dalam beberapa tahun ke depan. Termasuk mimpi dalam bidang bisnis. Mungkin suatu saat Anda melihat peluang dipasar. Dengan kemampuan otak kanan dan dorongan dari mimpi-mimpi Anda, kemudian mengambil peluang tersebut. Muncul harapan bahwa dua tahun lagi bisnis itulah yang akan menghantarkan Anda kepada terwujudnya mimpi Anda. Kekuatan mimpilah yang akan memberikan dorongan besar dalam perjuangan Anda.

Mimpi fisik dan spesifik
Mimpi memang bisa menjadi tenaga pendorong yang dasyat. Tetapi, mimpi macam apa? Ya, mimpi yang dasyat tenaga dorongnya untuk menjadi nyata adalah mimpi yang spesifik dan memiliki gambaran fisik yang jelas sekali. Mimpi kita harus memiliki gambaran fisik yang jelas dan lebih spesifik lagi dengan target waktu tertentu. Sebab kita hidup bukan di alam imajinasi belaka, namun di dunia yang serba nyata. Jadi, supaya bisa terwujud, mimpi harus jelas gambarannya, spesifik wujudnya, dan ada jangka waktu pencapaiannya.

Misalnya saya sendiri bermimpi bahwa lima tahun ke depan saya harus memiliki rumah berharga Rp2 miliar dan mobil Mercy 260 di garasi. Tidak penting siapa saya atau Anda sekarang ini, semuanya boleh-boleh saja bermimpi. Wong bermimpi itu gratis!

Tapi mimpi saja tidak cukup. Semisal jika bermimpi menjadi pengusaha besar dengan bisnis yang besar pula, maka parameter fisiknya juga harus jelas. Berarti kita harus bermimpi mempunyai beberapa perusahaan dengan omset miliaran rupiah, punya karyawan sampai ratusan atau bahkan ribuan, mimpi masuk bursa saham, melebarkan sayap hingga ke mancanegara, dll. Sementara sebagai pengusaha besar, fakta di lapangan harus menguatkannya, misalnya dengan memiliki rumah mewah, mobil mewah, investasi di mana-mana, dll.

Sementara kalau beraninya hanya mimpi menjadi pengusaha yang sedang-sedang saja, paling-paling cuma punya mobil Kijang atau mobil pick-up lalu sudah menganggap diri kaya. Itu pun juga tidak masalah. Yang terpenting adalah, berani mimpi apa saat ini? Jika berani mimpi, tulislah sekarang juga!

Namun lagi-lagi, mimpi yang tinggi saja tidak cukup. Untuk mencapai mimpi-mimpi tersebut, kita butuh tindakan-tindakan yang konkret serta kekuatan lain yang bisa membantu kita mencapai tujuan. Tindakan-tindakan itu adalah:

1. Optimalkan Proses: Setelah kita berani bermimpi hingga tidak terbatas (dengan menggunakan kemampuan otak kanan), maka langkah selanjutnya adalah menggunakan otak kiri untuk mewujudkannya. Kita harus melihat kondisi nyatanya sekarang, lalu mencari kendaraan dan membangun jembatan untuk menuju ke "tanah seberang" yaitu tanah impian kita. Pada tahap ini kita dituntut untuk mengoptimalkan segala daya upaya supaya mampu memilih kendaraan yang tepat, melewati jembatan yang kuat, dan kemudian menuju ke tempat yang kita inginkan.

2. Kekuatan Doa: Berdoa merupakan sarana pendekatan diri kepada Tuhan dan meminta restu-Nya supaya cita-cita kita bisa diwujudkan.
Dengan berdoa, insya Allah daya optimis kita akan bertambah dan keinginan kita untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu juga semakin besar. Dan yang terpenting, dengan doa itulah kita memohon restu Tuhan. Dalam bahasa praktis, doa itu ibarat pengajuan proposal kepada Tuhan. Bagaimana dapat "proyek" kalau tidak pernah mengajukan "proposal"?

3. Revisi Mimpi: Namanya juga mimpi, sudah gratis, ya tentu bisa diubah-ubah semaunya kita. Jika mimpi belum tercapai, kita bisa memberikan tenggat waktu yang lebih panjang. Namun, bisa saja mimpi mendapatkan rumah seharga Rp2 M dalam lima tahun ternyata malah sudah tercapai dalam waktu tiga tahun. Mungkin saking kuatnya pengaruh mimpi itu dalam mendorong kerja keras kita, bisa saja hal semacam itu terjadi. Maka, sah saja kalau kita merevisi mimpi untuk dua tahun sisanya dengan mimpi yang lebih tinggi lagi.

Nah, mimpi kan gratis. Mengapa kita harus takut bermimpi? Justru yang perlu ditakutkan adalah kesiapan mental kita saat mimpi tersebut menjadi kenyataan. Anda sudah siap menerima kenyataan itu nantinya.

0 komentar:

Post a Comment