Steve Job - Sisi Lain dari Sang Inovator


Lahir di SAn Francisco, 24 February 1955 dan meninggal 6 Oktober 2011 pada usia 56 tahun karena kanker pankreas. Dia lahir dari ibu Joanne Schieble (kini Joanne Simpson) dan ayah biologis bernama Abdulfattah John Jandali seorang imigran muslim dari Suriah. Namun, Steve langsung diadopsi oleh Paul dan Clara Jobs tak lama setelah lahir.


Sang Ayah (80th) tidak sempat bertemu muka dengan Steve Jobs, walaupun mengetahui keberadaan anaknya. KEtakutan akan reaksi steve membuatnya enggan menghubungi steve, walau hanya telephone saja. Ia takut Steve akan menyangkanya menginginkan uang nya - keinginannya hanya sederhana: duduk-duduk bersama Steve sambil minum kopi.


Dia memiliki adik satu ayah-ibu yang bernama Mona seorang pengarang. Bukunya yang berjudul Anywhere But Here didedikasikan untuk Steve. Terinspirasi hubungannya dengan Steve Jobs yang baru dijumpainya setelah dewasa ia mengarang judul lain: A Regular Guy.


Kematiannya ini sepertinya sudah diantisipasi oleh keluarganya, tidak seperti kehadirannya di dunia yang seperti tidak dikehendaki oleh orantua biologisnya. Saat ia menghembuskan nafas terakhirnya dia dikelilingi oleh istrinya, Laurene; keempat anaknya; serta anggota keluarga dekat lainnya.


Sepertinya ia tidak menginginkan anak-anaknya mengalamai apa yang dia alami dengan orang tua bilogisnya. Hal ini seperti yang diutarakannya kepada, kandidat pemenang hadial Pulitzer, Walter Isaacson yang menulis biografi dirinya. Walau Steve terkenal sangat tertutup mengenai kehidupan pribadinya namun pada saat terakhir justru ingin membuat biografi tentangnya:


"Saya ingin anak-anak saya mengetahui siapa ayahnya. Saya ingin mereka tahu mengapa saya tak dapat selalu berada di dekat mereka. Saya ingin mereka tahu mengapa dan memahami apa saja yang telah saya lakukan," ujar Jobs menjawab pertanyaan Isaacson.


Perjalanan hidupnya memang jauh dari normal, namun tidak menjadikannya cengeng dan kendala yang berarti untuk berkarya dan berkontribusi. Bisa dibayangkan bila Kita lahir kedunia untuk diadopsi, tidak pernah lulus kuliah, dipecat dari perusahaan yang Anda bangun sendiri, oleh orang yang dipersiapkan sebagai penerusnya dan masih lagi mengalami kebangkrutan? Nah, Steve Jobs melalui itu semua.


Seperti yang pernah dikatakannya dalam suatu kesempatan "ORang yang bekerja dengan passion-nya akan mengubah dunia" - Hal ini ditunjukkan oleh sepak terjangnya dalam membangun Apple Inc yang dimulai tahun 1976. Dia benar-benar menghayati makna passion yang ditunjukkannya dengan kembali ke tampuk pimpinan tertinggi Apple Inc untuk kedua kalinya dan dia hanya meminta di Gaji sebesar US$ 1 per bulannya! menjadikannya CEO dengan gaji terendah didunia.


Hampir semua orang sepakat bila ia adalah seorang visioner sejati, salah seorang mantan pegawai apple, Glenn Harada (22) mengatakan:"Dia seorang yang sangat menjaga kehidupan pribadinya, tetapi dia justru ada dimana-mana, disetiap produk yang diciptanya. Dia memang tidak bekerja sendiri, tetapi tidak satu pun produk yang dihasilkan (Apple) bisa terwujud tanpa dirinya."


dan di Amerika setiap kemunculan produk Apple yang baru selalu terjadi antrian yang sangat panjang pada hari peluncurannya. Kini semua orang sedang menunggu kemunculan iPhone 4S yang diyakini penggemarnya sebagai "karya" terakhir Steve Jobs. Sebenarnya peluncuran perdananya akan dilakukan di 14 OCtober ini - apakah akan diluncurkan sesuai jadwal atau molor, kita tunggu saja.


Saya yakin antriannya akan sangat panjang karena ada sentuhan sentimental didalamnya, seperti lukisan agung karya para maestro lukisan, harganya akan selangit bila si pelukis sudah meninggal! mungkin karena sudah dapat dipastikan dia tidak bisa melukis lage mungkin ya... :)


Let's see.

0 komentar:

Post a Comment